cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Orasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020" : 10 Documents clear
AKTUALISASI DAKWAH MELALUI MUSIK ROCK (Studi Tentang Pemanfaatan Musik Rock Oleh Afrizal Luthfi Lisdianta Sebagai Media Dakwah) Muhammad Misbahul Huda
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7135

Abstract

ABSTRAK Degradasi/kemerosotan moral para pemuda di Indonesia kondisinya sangatlah memprihatinkan. Mulai dari para pemuda yang terlibat seks bebas, penggunaan obat-obat  terlarang, kekerasan, problem psikologis, dan lain sebagainya. Berbagai faktor dituding sebagai penyebab kemerosotan moral tersebut, dapat dibilang bahwa faktor terbesar dari kemrosotan moral diakibatkan oleh gagap-nya para pemuda dalam mengarungi kerasnya globalisasi, arus informasi yang cepat, dan teknologi yang dari hari ke hari semakin canggih. Salah satu sample yang diambil adalah Afrizal Luthfi Lisdianta, pemuda yang bergelut di dunia musik rock dan menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, yakni berdakwah. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti adalah bagaimana aktualisasi dakwah Afrizal Luthfi Lisdianta: musik rock sebagai media dakwah. Metodologi penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan model Miles Huberman, yang terdiri dari tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan, peneliti menyimpulkan aktualisasi dakwah Afrizal Luthfi Lisdianta: musik rock sebagai media dakwah terdapat tiga poin penting: (1) musik rock sebagai media dakwah bukan terletak pada syair/lagunya, akan tetapi pada lingkungan musik rock itu sendiri; (2) Afrizal dalam menyampaikan dakwahnya dengan cara tutur yang ringan (guyonan) bercanda; (3) beberapa pesan dakwah yang dismpaikan saat wawancara: mengajak salat, memperingatkan untuk tidak minum alkohol dan pergi ke diskotik/club, menjaga zina mata dan menjaga dari bersentuhan dengan wanita yang tidak mahram, dan memberi solusi ketika ada masalah, disertai dengan pesan dakwah.
TEORI SIMULACRA JEAN BAUDRILLARD DALAM DUNIA KOMUNIKASI MEDIA MASSA Theguh Saumantri; Abdu Zikrillah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7177

Abstract

ABSTRAK Pada era postmodern sekarang ini, masyarakat dikenal sebagai masyarakat yang mengedepankan prestise. Masyarakat kontemporer sudah terikat dan tidak dapat terlepas dari teknologi dan saling menjalin komunikasi dengan cepat, sehingga terbentuk koneksi integral dari pesatnya perkembangan teknologi informasi, kemudian terciptalah sarana transformasi sosial dengan tatanan nilai  kemodernan yang serba cepat dan instan. Komunikasi merupakan sebuah dialektika kebutuhan akan menerima informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi membuat beragam sarana media komunikasi, mulai dari kegunaan dan bentuk alat yang semakin canggih membuat manusia menjadi sangat responsif terhadap informasi yang diterima. Dalam teori simulacra Jean Baudrillrad menjelaskan bahwa realitas dalam media adalah realitas semu dimana sesuatu kebenaran dimipulasi agar masyarakat mengikuti dan mengkonsuminya. Terlebih kita sekarang berada di era post-truth, realitas komunikasi digambarkan sebagai sebuah rentang masa yang cenderung mengabaikan kebenaran dan fakta. Realitas dan kebenaran adalah sebuah persepsi yang terikat pada perspektif dan interpretasi personal. Dalam kajian ini penulis secara deskriprif analitik memberikan penjelasan tentang fenomena yang sering terjadi di dalam realitas masyarakat kontemporer yaitu tentang komunikasi yang ditampilkan dalam media massa. Dari kajian ini dapat diketahui bahwa komunikasi di media massa adalah sebuah potret komunikasi yang sering kali di manipulasi kebenaran dan faktanya.
SOCIAL NETWORK ANALYSIS TERHADAP KOMUNIKASI POLITIK PEREMPUAN DI TWITTER Fardan Mahmudatul Imamah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7251

Abstract

ABSTRAKKomunikasi politik perempuan sering dalam berbagai kajian ditunjukkan dalam bentuk partisipasi perempuan di medan politik praktis. Sedikit di antara kajian tersebut yang menempatkan komunikasi politik sebagai proses bargaining politik perempuan melalui gerakan yang disiplin dan militan. Dengan adanya media sosial, komunikasi politik tidak lagi dilakukan secara konvensional, begitu juga partisipasi warganegara, termasuk di antara para perempuan yang memberikan dukungan secara agresif kepada kandidat yang didukungnya melalui Twitter. Hashtag #ThePowerOfEmakEmak dan gerakan mobilisasi perempuan Pepes merupakan kasus yang tepat untuk menunjukkan bahwa tanpa partai atau keterlibatan langsung dalam sistem politik praktis, mereka mampu mewarnai wacana politik selama proses Pemilihan Presiden 2019 di Indonesia. Hal itu dapat dilihat melalui peran influencer dalam mengelola sentimen publik dan konstruksi wacana politik perempuan terhadap isu the power of emak emak. Dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA), penelitian ini mengungkapkan bahwa hashtag #ThePowerOfEmakEmak selain sebagai upaya untuk pengelolaan sentimen publik di mana komunikasi politik dikontruksi, tetapi juga mampu menarik isu perekonomian rumah tangga menjadi isu nasional. Meskipun dalam beberapa aspek menjadi kurang efektif karena keterbatasan penggunanya hanya kepada lingkarannya sendiri. Selain itu, motivasi politik memiliki kecenderungan kepada kepentingan kelompok tertentu dibanding motif yang lebih politis untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi.
REPRESENTASI KORBAN COVID-19 DALAM FOTO JURNALISTIK DI INSTAGRAM @JOSHIRWANDI (Analisis Semiotik Roland Barthes) Rani Ika Wijayanti; Mochamad Syaefudin
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7183

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia masih menjadi sebuah masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini dan menimbulkan banyak pro kontra di masyarakat. Joshua Irwandi, sebagai seorang jurnalis foto mencoba menghadirkan Covid-19 ke masyarakat dalam sebuah karya jurnalistik berupa foto yang ia unggah pada  akun Instagramnya @joshirwandi. Dalam waktu singkat foto tersebut menjadi viral dan menjadi perbincangan di masyarakat. Foto sesosok tubuh manusia terbungkus plastic menjadi objek utama dalam penelitian ini. Penelitian ini menganalisis dampak dari  virus Covid-19 yang memakan banyak korban yang direpresentasikan oleh Joshua Irwandi melalui foto jurnalistik dan dianalisis menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Dalam kajian semiotika,  Roland Barthes memaparkan 3 tahapan untuk memaknai sebuah foto yaitu perseptif, konotasi kognitif dan etis-ideologis   Hasil penelitian menunjukan bahwa virus corona yang tak kasat mata ini bukan hanya mitos belaka namun fakta karena telah menimbulkan banyak korban salah satunya buktinya adalah adanya foto  sesosok jenazah yang terbungkus plastik  karya Joshua irwandi. Foto ini mengajak masyarakat untuk sadar akan penyakit ini memang nyata dan berbahaya sehingga masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan agar pandemi ini segera berlalu.
PENGARUH INTENSITAS MENGGUNAKAN TIK TOK TERHADAP PERILAKU BODY SHAMING ANAK hanifah islamiyah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.6640

Abstract

ABSTRAK Kepopuleran Tik Tok telah merekonstruksi standar kecantikan baru. Hal tersebut dibarengi dengan anak sebagai pengguna Tik Tok yang mulai memperhatikan tubuh orang lain dan membandingkan dengan dirinya sendiri. Dengan media sosial, anak mendapatkan pengalaman melihat gambar dan unggahan lainnya mengenai gambaran kecantikan yang ideal. Fenomena yang kemudian muncul adalah tindakan body shaming. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan besaran pengaruh intensitas Tik Tok terhadap perilaku body shaming anak. Teori yang digunakan adalah Teori S-R. Intensitas menggunakan TikTok merupakan stimulus atau rangsangan, dan perilaku body shaming sebagai respon. Metode yang digunakan adalah penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan adalah survey. Populasi penelitiannya adalah anak SD yang ada di Kota Cirebon. Teknik samplingnya adalah multistage cluster sampling, dan siswa kelas 6B SD Negeri Kebon Baru 5 sebagai sample. Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alfa Cronbach, kemudian data diuji normalitas, uji liniearitas, dan uji korelasi menggunakan Korelasi Pearson dan uji regresi. Hasil penelitian adalah intensitas anak menggunakan Tik Tok memberikan besaran pengaruh sebesar 34% terhadap perilaku body shaming anak. Hal ini diperkuat dengan Teori S-R bahwa stimulus dari penggunaan media Tik Tok menghasilkan respon yang sesuai dengan konstruk pesan media tersebut. Saran penelitian selanjutnya dapat menambah faktor-faktor lain yang berhubungan dengan perilaku body shaming.
ETIKA FOTOGRAFI DALAM PROSES DOKUMENTASI KELAHIRAN Kartikasari Yudaninggar
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7143

Abstract

ABSTRAK Artikel ini membahas mengenai etika fotografi, khususnya dalam proses dokumentasi kelahiran dari sebelum proses dokumentasi, hingga setelah dokumentasi dilakukan. Industri fotografi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan tren yang berkembang. Salah satu genre fotografi yang mulai muncul dan tren di tengah masyarakat adalah birth photography. Birth photography atau foto dokumentasi persalinan dilakukan untuk mengabadikan momen yang sakral dan tidak terulang dari seorang ibu yang tengah berjuang saat melahirkan sang buah hati. Terdapat banyak sekali pelaku bisnis fotografi yang kemudian menawarkan jasa dokumentasi persalinan, namun ternyata belum semua fotografer mengetahui mengenai kode etik yang dapat dijadikan pedoman ketika melakukan dokumentasi persalinan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui etika fotografi dalam birth photography, mengenai teknis dokumentasi dan publikasi dokumentasi melalui media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa terdapat asosiasi internasional fotografer persalinan professional (IAPBP) yang mewadahi para fotografer persalinan. Dalam asosiasi tersebut terdapat kode etik yang dapat dijadikan pedoman bagi fotografer persalinan dalam menjalankan pekerjaannya. Adapun kode etik tersebut berkaitan ketika proses dokumentasi di lingkungan tempat bersalin, kode etik dengan klien dan keluarga klien, mengenai bagian tubuh yang akan didokumentasikan serta kode etik ketika mengunggah hasil foto persalinan di media sosial. Utamanya terkait dengan ketentuan dari platform media sosial tersebut.
KONSTRUKSI REALITAS DAN FRAMING ANALYSIS PEMBERITAAN KERUSUHAN MUSLIM-HINDU DI INDIA PADA MEDIA ONLINE CNN.COM Dwi Putri Robiatul Adawiyah; Agoes Moh Moefad
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.6601

Abstract

ABSTRAKKerusuhan yang terjadi antara Muslim-Hindu di India berawal dari dua bulan lalu ketika Perdana Menteri Narendra Modi menyetujui UU Amandemen Warga Negara atau Citizenship Amandment Bill (CAB), yang membuat kontroversi di publik, lebih khusus lagi warga India.  UU CAB ini salah satunya berisi mengenai kemungkinan imigran illegal dari Afganistan, Bangladesh dan Pakistan untuk mendapatkan status kewarganegaraan, terkecuali mereka yang beragama Islam. Pemberlakuan UU ini tentu menyebabkan terjadinya pemberontakan yang pertama kali dipicu oleh serangan terhadap kelompok Muslim penolak UU Citizenship Amandment Bill (CAB) yang dilakukan oleh kelompok Hindu yang mendukung UU tersebut. Orang diserang berdasarkan agama yang dianutnya. Peristiwa kerusuhan tersebut mendapatkan berbagai perhatian dari media online internasional salah satunya media CNN. Ketika memberitakan mengenai umat Islam, media barat sering memberikan label atau cap-cap seperti fundamentalisme, militanisme, ekstrimisme, radikalisme, dan bahkan sampai pada terorisme yang arahnya jelas untuk menjelekkan Islam. Dengan menggunakan analisis Framing Robert N. Entman yang dalam hal ini memiliki empat dimensi antara lain, define problem (pendefinisian masalah), diagnoses causes (memperkirakan masalah atau sumber masalah), make moral judgement (membuat keputusan moral), dan treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Dari analisis tersebut ditemukan bahwa media online CNN ketika membingkai pemberitaan kerusuhan Muslim-Hindu lebih fokus pada pemberian dukungan dan solusi.
MANAJEMEN ISU RUANGGURU TERHADAP POLEMIK KARTU PRAKERJA Adinda Nada Shofa Nasution; Farhanah Khalid; Ayulia Kharisma Putri
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7093

Abstract

ABSTRAKKeterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja menimbulkan beredarnya isu negatif tentang penunjukan Ruangguru sebagai penyedia pelatihan lewat platform Skill Academy. Isu tersebut menimbulkan berbagai asumsi/persepsi di tengah masyarakat yang menduga bahwa penunjukan Ruangguru tak lepas dari privilege yang dimiliki CEO Ruangguru Adamas Syah Belva Devara, yang pada saat itu juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Indonesia. Dari fenomena tersebut, penelitian ini bermaksud memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen isu yang dilakukan oleh Ruangguru dengan menggunakan analisis framing terhadap teks pernyataan resmi dari Ruangguru, baik melalui “Surat Terbuka Belva Devara, CEO Ruangguru” maupun laman tanya jawab khusus yang terintegrasi dengan situs web Ruangguru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data teks media. Data akan diulas menggunakan analisis framing menggunakan model Entman. Untuk cakrawala pemahaman lebih terbuka, hasil analisis akan dikategorikan ke dalam jenis model framing Hallahan. Meskipun metode ini memang lebih umum digunakan dalam bidang jurnalistik, namun framing bermanfaat bagi organisasi dalam hal menyusun pesan yang dapat diterima oleh publik dan menghadirkan citra positif bagi organisasi guna keberlangsungan organisasi. Dengan mengimplementasikan manajemen isu melalui framing, Ruangguru dapat memposisikan diri dalam polemik ini dengan baik sehingga tidak mengakibatkan polemik berkepanjangan.
DAKWAHTAINMENT : RESITASI AL-QUR’AN OLEH KALANGAN ARTIS DANGDUT Lukman Fajariyah; Iftahul Digarizki
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.6965

Abstract

Televisi merupakan salah satu media massa yang dapat menyampaikan informasi dengan jangkauan yang luas baik nasional maupun internasional. Suguhan program atau acara yang disajikan oleh berbagai stasiun atau channel sangatlah bervariasi, mulai dari program-program umum seperti sinetron, komedi, berita sampai pada program-program yang Islami. Salah satu channel yang menyuguhkan program Islami yaitu Indosiar. Masifikasi program Islami mulai tampak sejak menjelangnya bulan ramadhan sampai berakhirnya bulan ramadhan, di mana Indosiar merupakan representasi channel TV yang menyuguhkan program Islami seperti acara “Ramadhan di rumah saja”. Makalah ini mencoba untuk mengeksplorasi praktik-diskursif resitasi Alquran (segmen Indonesia Mengaji) dalam acara “Ramadhan di rumah saja” oleh channel Indosiar. Penelitian ini didasarkan pada karya Inaya Rakhmani tentang dakwahtainment. Melalui praktik resitasi Alquran, para artis dangdut mengekpresikan kesalehannya dan menyampaikan pesan-pesan Islami. Popularitas artis tersebut menjadi faktor utama untuk menarik konsumen dengan mempertahankan daya tarik pribadinya dan tentunya memperhatikan penyampaian konten Islami. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perkembangan komersialisasi televisi mampu mengkolaborasi antara format penyiaran televisi dengan konten-konten Islami.
PESAN DAKWAH K.H. HASAN ABDULLAH SAHAL DALAM LIRIK LAGU “KEMBALILAH” Yoka Pradana; Bambang Setyo Utomo
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.6895

Abstract

ABSTRAK Musik merupakan media komunikasi berisi pesan yang dituangkan dalam teks lirik lagu. Salah satu pesan dituangkan dalam lirik lagu biasanya adalah pesan dakwah. Lagu kembalilah ciptaan K.H. Hasan Abdullah Sahal pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah salah satu lagu yang populer dimasa pandemi covid-19. Lagu ini diciptakan untuk mengajak masyarakat bertaubat kembali pada Allah SWT ditengah wabah covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe interpretif (penafsiran) dengan menganalisis lirik lagu kembalilah, yang terdiri dari empat bait. Menggunakan pendekatan semiotik Ferdinand de Sausure lirik lagu dianalisi dari aspek signifier (tanda) dan signified (petanda). Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa lagu kembalilah bermuatan pesan dakwah tentang informasi nikmat dari Allah SWT yang tidak terhitung, peringatan tentang kufur nikmat, ajakan kembali bertaubat dari kufur nikmat dan peringatan tentang azab dari kufur nikmat. Artikel ini memberikan kontribusi bahwa pesan dakwah dalam karya seni (lirik lagu) kembalilah merupakan pesan dakwah yang bersumber dari Al-qur’an.

Page 1 of 1 | Total Record : 10